Sabtu, 29 Maret 2008

Prostat, Momok Bagi Pria Dewasa

Prostat. Kata ini sering dikaitkan dengan penyakit yang menjadi momok bagi kaum pria dewasa. Yang dikatakan sakit prostat sebenarnya adalah membengkaknya prostat. Dalam dunia kedokteran disebut hyperplasia. Namun masyarakat awam biasa menyebutnya prostat.

Prostat sendiri sebenarnya bukanlah penyakit. Menurut Prof Dr. Sunaryo Hardjowijoto, dalam buku Benigna Prostat Hiperplasia, prostat adalah suatu organ yang terdiri dari komponen kelenjar, stroma dan muscular. Kelenjar ini mulai tumbuh pada kehamilan umur 12 minggu karena pengaruh dari hormon androgen yang berasal dari testis janin. Ukuran rata-rata prostat pada pria dewasa adalah lebar antara 3-4 cm, panjang 4-6 cm dan tebalnya antara 2-3 cm. Letak organ ini melingkar di leher kandung kemih dan pangkal penis. Prostat membalut saluran kencing atau uretra bagian bawah menyatu dengan saluran sperma yang mengalir dari kedua buah zakar.

Munculnya resiko terserang penyakit ini seiring dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia semakin tinggi pula resiko terserang prostat. Pada Laporan Khusus majalah Trubus edisi 26 September 2006 disebutkan, pria usia 50 tahun, risiko terserang prostat 50%, sementara pria berusia 60 tahun, resiko terserang 60%.

Gejala Prostat antara lain bisa dikenali dengan tidak lancarnya air kencing yang keluar disertai rasa nyeri. Hal ini disebabkan membesarnya kelenjar prostat yang mengakibatkan uretra tertekan sehingga urine sulit keluar dan menumpuk di kantong kemih. Jika aliran urine kurang dari 10 cc per detik disebut prostat. Idealnya, minimal 15 cc per detik.

Dalam dunia kedokteran dikenal ada 2 hiperplasia: jinak disebut benigna prostat hipertropi alias tumor prostat; dan yang ganas disebut karsinoma prostat atau kanker prostat. Karsinoma prostat itu yang berpotensi metastesis atau menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk mengeroposkan tulang.

Ada beberapa penyebab prostat membesar. Perubahan hormon testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5 a reduktase, diduga memicu pertumbuhan sel-sel prostat secara tak terkendali. Ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron diduga turut memicu hiperplasia prostat. Kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia kaum pria; sementara estrogen, relatif tetap. Selain itu prostat juga dapat disebabkan karena bakteri, virus, dan masuknya air kemih ke dalam organ itu. Faktor lain, ketidakseimbangan antara jumlah sel prostat baru dan yang mati. Berkurangnya jumlah sel yang mati mengakibatkan jumlah massa prostat meningkat alias membengkak hingga 2 kali lipat. Nah, bila Anda kaum pria dewasa mengalami kencing tidak lancar seperti anyang-anyangen disertai rasa nyeri segeralah pergi ke dokter agar bisa segera dideteksi apakah itu disebabkan membengkaknya prostat atau bukan.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar: