Kamis, 11 Juni 2009

Pilih mana, Paguyuban atau Arisan

Saya jadi ingat, arisan yang digagas warga di kampung saya beberapa tahun lalu tujuan sebenarnya adalah untuk paguyuban. Dari pada cuma kumpul-kumpul aja, akhirnya "ditumpangi" dengan acara arisan. Pesertanya memang belum semua warga, ada sekitar 34 kepala keluarga. Masih ada sebagian kecil yang belum ikut acara tersebut. Namun dalam perkembangannya menyedihkan. Yang hadir tiap bulan selalu menyusut. Bagi yang tidak hadir mungkin berpendapat toh saya sudah “narik” (dapat arisan), kan tinggal bayar tiap bulannya aja. Sehingga cukup nitip ke tetangga yang hadir.
Kalau dikembalikan ke tujuan paguyuban, sebetulnya semua warga harus hadir karena itu merupakan forum untuk “rembug kampung”. untuk membahas dan mencari solusi bila ada masalah di wilayah RT, atau hal lain yang perlu dibicarakan bersama.

Karena Nitip

Minggu sore lalu saya ditelepon tetangga tentang acara arisan yang akan diselenggarakan malam harinya. Dalam perbincangan itu tetangga ini juga menanyakan perkiraan jumlah orang yang datang karena ini terkait dengan jumlah konsumsi yang akan disiapkan. Saya sarankan untuk menyiapkan konsumsi untuk 40 orang. Kalau konsumsinya kurang tentu ini akan membuat malu si tuan rumah yang ditempati arisan. Akhirnya si tetangga ini sepakat.
Malam harinya ternyata yang hadir di luar perkiraan. Bukan melebihi dari jumlah konsumsi yang disediakan tapi malah jauh meleset di bawah. Secara iseng saya hitung bapak ibu yang hadir pada acara arisan itu, ternyata kurang 30 orang. Setelah saya cermati ternyata sebagian besar yang tidak hadir adalah mereka yang telah mendapat arisan. Mereka yang tidak hadir ini semuanya nitip ke tetangga dekat rumahnya.