Rabu, 09 April 2014

Cara Lain Golput

Beberapa saat setelah nyoblos di TPS  dekat rumah, saya sempat berbincang dengan tetangga. Ia seorang dokter dari Makasar yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di FK Unair. Saya tanya kenapa ia tidak menggunakan hak suaranya. "Saya sudah apatis", ujarnya. Pemilu legislatif ini baginya tidak memberikan sesuatu yang baru.
Saya jadi ingat saat Sabtu lalu ketemu dengan seorang teman. Sambil berjalan menuju ke rumah kami masing-masing, si teman ini menyatakan dirinya golput untuk pemilu legislatif. Dari semua yang ada tidak ada yang kenal. Kalaupun kenal tapi sebatas "cassing"nya aja (sambil ia menyebut tetangganya yang sekarang nyaleg lagi karena pada periode yang lalu gagal). Kita tidak tahu track record nya. "Podo karo nyangoni kere minggat", ujarnya. 

Tapi teman saya ini meski golput tapi juga datang ke TPS untuk nyoblos. Cuma nyoblosnya lebih dari satu calon. Sehingga hasilnya jadi tidak sah. "Biar adil", katanya. 

Inilah cara lain untuk golput, batin saya.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar: