Pernahkah anda sakit gigi?
Bagi yang pernah mengalami, efek dari sakit gigi ini ternyata luar biasa, bisa “mengalahkan” efek dari sakit yg lain. (Itu kata saya lho…yang pernah ngerasain sakit gigi).
Bagi yang pernah mengalami, efek dari sakit gigi ini ternyata luar biasa, bisa “mengalahkan” efek dari sakit yg lain. (Itu kata saya lho…yang pernah ngerasain sakit gigi).
Gara-gara sakit gigi, makanan yang lezatpun terasa jadi nggak enak. Bahkan malah nggak
kepingin makan. Telinga jadi sensi,
dengar suara keras malah bikin gigi makin sakit. Kepala jadi ikutan sakit,
bawaannya pingin marah melulu, tapi gak ada yang dimarahi.
Aktivitas jadi terganggu, yang pelajar atau mahasiswa jadi
malas pergi ke sekolah / kampus. Yang kerja jadi nggak optimal. Pokoknya gara-gara
gigi yang sakit, badan dan aktivitas kita jadi terganggu.
Apalagi kalau sudah diobati tapi kambuh lagi, kambuh lagi
dan kambuh lagi. Nah kalo sudah demikian, yang ada dalam benak si penderita adalah
ikhlas kehilangan giginya yang telah bikin badan dan aktivitasnya terganggu. Jalan satu-satunya adalah dicabut,…ya cabut
giginya yang jadi trouble-maker.
Kenapa kita tidak ikhlaskan aja untuk “mencabut gigi yang rusak” biar tidak terus menerus mengganggu aktivitas kehidupan kita saat ini?
Silakan analogikan dengan situasi di negeri kita saat ini…